Selamat Datang di Dinas Pertanian Kabupaten Hulu Sungai Selatan

Jalan Singakarsa No. 38 Kandangan Barat, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan.

Terdapat 6 Bidang Teknis dalam Dinas Pertanian Kab. HSS

Sarana dan Prasarana, Tanaman Pangan, Hortikultura, Perkebunan, Peternakan,Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian.

Pertanian Salah Satu Fokus Utama

Bidang Pertanian merupakan salah satu fokus utama pemerintah demi kesejahteraan masyarakat.

Pengembangan Tanaman Pangan dan Hortikultura

Pengembangan berbagai jenis tanaman pangan dan hortikultura terus dikejar untuk swasembada hasil pertanian di Kabupaten Hulu Sungai Selatan.

Rembug Tani 31 Oktober 2017

Rembug Tani adalah acara pertemuan antara pemerintah dengan petani se-Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Kegiatan yang dilakukan berupa penyampaian aspirasi petani,pemberian bantuan, berbagai perlombaan berhadiah dsb.

Kamis, 19 Oktober 2017

Penyakit Rabies serta Penanggulangan dan Pencegahannya di Kabupaten Hulu Sungai Selatan

Dinas Pertanian Kabupaten Hulu Sungai Selatan memiliki Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan yang berperan dalam pencegahan penyakit Rabies yang termasuk dalam penyakit Zoonosis (penyakit yang dapat menular dari hewan ke manusia dan sebaliknya).
Berdasarkan keputusan Mentan No. 4026/Kpts/OT.140/3/2013, Penyakit Hewan Menular Strategis (PHMS) sebagai berikut :
1. Antrax
2. Rabies*
3. Salmonellosis
4. Brucellosis (Brucella abortus)*
5. Highly Phathogenic Avian Influenza dan Low Phathogenic Avian
    Influenza*
6. Porcine Reproductive and Respiratory Syndrome
7. Helminthiasis*
8. Haemorrhagic Septicaemia/ Septicaemia Epizootica
9. Nipah Virus Encephalitis
10. Infectious Bovine Rhinotraeheitis
11. Bovine Tuberculosis
12. Leptospirosis
13. Brucellosis (
Brucella suis)
14.Penyakit Jembrana*
15. Surra
16.
Paratuberculosis
17. Toxoplasmosis
18. Classical Swine
Faver (CSF)
19.Swine
Influeza Novel (H1N1)
20
Compylobacteriosis
21
Cysticercosis
22. Q Fever
23.
Penyakit Mulut dan Kuku
24. Bovine Spongiform
Encephalopathy (BSE)
25. Rift Valley Fever (RVF)
 
 *) penyakit yang terdapat di kab. HSS 

Penyakit Rabies/Anjing Gila adalah penyakit menular yang menyebabkan enchepalitis (radang otak) akut yang menyerang semua hewan berdarah panas, termasuk manusia.  infeksi pada manusia biasanya selalu berakibat fatal.
Hewan perantara rabies antara lain:
1. Anjing (90 %)
2. Kucing (6 %)
3. Kera/monyet (3 %)
4. Kelelawar (1 %)
   
CARA PENULARAN
Masa inkubasi pada Anjing dan Kucing kurang lebih 2 minggu (10 hari – 8 minggu) pada manusia 2-3 minggu, paling lama 1 tahun tergantung luka pada:
1. Jumlah virus yang masuk melalui luka
2. Dalam atau tidaknya luka
3. Luka tunggal atau banyak
4. Dekat atau tidaknya luka dengan
    susunan syaraf pusat
TANDA – TANDA KLINIS
PENYAKIT RABIES
A. RABIES TENANG:
1. Bersembunyi di tempat yang gelap dan sejuk
2. Air liur keluar terus menerus (berlebihan)
3. Lumpuh, tidak dapat menelan, mulut terbuka
4. Kejang-kejang berlangsung sangat
    singkat dan sering jadi buta
B. RABIES GANAS
1. Takut air
2. Air liur keluar berlebihan
3. Bandel terhadap perintah pemilik
4. Ekor dimasukkan dibawah perut
5. Kejang-kejang terus lumpuh
LOKASI POPULASI ANJING DI KAB. HSS
1. Kecamatan Loksado
2. Kecamatan Telaga Langsat
3. Kecamatan Padang Batung
4. Kecamatan Kandangan
5. Kecamatan Sungai Raya (Eliminasi)
6. Kecamatan Simpur (Eliminasi)
7. Kecamatan Angkinang (Eliminasi)
 
KEJADIAN PENYAKIT RABIES TAHUN 2016
1. Gigitan Anjing di Desa Batu Laki Kecamatan Padang Batung Kab. HSS.Hasilnya Negatif (-) Rabies
2. Gigitan di Desa Bayanan Kecamatan Daha Selatan Kab. HSS. Hasi
lnya dilakukan tindakan observasi terhadap HPR dan kesimpulannya tidak mengarah ke Rabies.









Dalam rangka pencegahan penyakit Rabies ini, Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan melakukan vaksinasi secara berkala di beberapa kecamatan yang memiliki populasi anjing terbanyak. Fokus saat ini ada di tiga kecamatan yaitu kecamatan Loksado, Telaga langsat dan Padang Batung. Petugas juga melakukan eliminasi pada hewan yang didiagnosis menderita penyakit rabies/anjing gila demi menekan penyebaran penyakit tersebut.